Irony

Terima kasih, karena telah mengingat saya di saat sedih anda.
Terima kasih, karena telah membawa saya menemani anda melewati saat-saat tergelap yang anda lalui.
Terima kasih, karena telah membagi segala kebusukan yang anda rasa pada saya.
Terima kasih, karena telah menganggap saya invisible di saat-saat terindah anda.
Terima kasih, telah membiarkan saya duduk sendiri di koridor gelap,
saat anda membagi sorak-sorai dengan teman-teman anda.

No comments:

Post a Comment