BiDeTa's Elegy




Bi, De, dan Ta,
Pernahkah ada nama itu?
'kan kukisahkan elegi senandung puji-rayuan,
elegi ratapan air-mata dari BiDeTa

Bi punya jalan berkelok,
penuh lubang dan rintangan,
Bi penuh perjuangan
lalui jalan yang diciptanya.
Sulit.

Lalu siapa Ta?
Ta adalah jalan lurus tanpa hambatan
tapi di bawah jalan lain.
Terinjak.

Ta mengeluh, tapi mana berani Ta protes?
Ia terlalu pengecut,
terlalu malu akui cacat dalam dunia sempurnanya

Lalu Bi bertemu Ta,
ada hubungan aneh dalam simpangan jalan mereka
Ikatan-lucu yang sering disebut orang sahabat,
Ta cahaya Bi, Bi cahaya Ta
Ta punya Bi, Bi punya Ta

Lalu siapa De?
Siapa yang peduli tentang De? Siapa tahu pikiran De?
De terlalu misterius, terlalu samar untuk ditafsirkan
nyaris tidak tersentuh bayang definisi

De muncul dalam BiTa
Muncul jadi cahaya terang-menyilaukan
diantara Bi yang punya Ta,
diantara Ta yang punya Bi,

Lalu jadi apa Bi dan Ta?
Apa bisa miliki satu cahaya bersama?
Bi tidak mau mengalah, Ta juga berkeras
Cuma demi satu penerang lagi.
Padahal Bi punya Ta,
padahal Ta punya Bi.
Apa ini yang dinamakan keserakahan dan nafsu manusia?

Jadi bisa ditebak,
Bi jegal Ta, Ta halangi Bi,
Bi benci Ta, Ta benci Bi,
Lalu De?
Terbang De dengan bebasnya ikuti alur angin

BiTa menyesal
Bi tak punya cahaya lagi, Ta hilang dari Bi
Ta juga kehilangan pelita, tak punya Bi lagi

Sebuah ikatan-lucu antara Bi dan Ta,
Hancur.
Karena ketamakan.
Begitu rapuh dan bodohnya kita para manusia.
RAPUH
dan BODOH.


*revised version 241010

1 comment: