Sarasvati : "Oh..i never know.. " (Part 1)

Saya kenal Sarasvati dari rekomendasi seorang teman yang mengatakan, "Lagunya serem, bikin merinding. Berasa kayak ada yang ngawasin dari belakang". Penasaran, saya coba download mp3 nya. Dan menurut saya, sama sekali gak seram, malah aransemen dan vokal si Sarasvati yang unik membuat lagu berjudul "story of peter" jadi enak didengar -saya mendengarkannya berkali-kali sepanjang malam, dan masih belum bosan hingga sekarang :P

Karena teman itu, saya makin penasaran dengan Sarasvati. Bukan karena kesan mistisnya, tapi karena lagunya yang easy-listening. Iseng-iseng saat membuka page tentang Sarasvati di sebuah situs jejaring sosial, saya menemukan note ini. Isinya menyentuh dengan bahasa yang biasa-tapi-puitis dan menyentuh hati saat saya mulai membacanya.


Ini link note itu :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=150619838300447 , tapi saya tuliskan ulang untuk teman-teman disini, sekedar untuk sharing sesuatu yang indah :)


"I don't care if you don't wanna know what it is, cause the time just won't stop to understand. im scared..too scared, to believe what i want. Im shy..to shy, to tell the...truth."

Aku mengenalmu selama 10 tahun lamanya, sedetikpun mataku tak pernah berhenti beranjak memandangimu dimanapun kamu berada. Kamu boleh menganggapku mata-mata, ya...tak apa karena memang begitulah aku. Hampir setengah dari hidupku kuhabiskan hanya untuk memataimu, aku tahu siapa saja yang ada di dekatmu dulu atau kini, aku tahu apa yang sedang kamu lakukan kemarin..hari ini...bahkan besok dan besoknya lagi. Kucatat dengan rapih semua tentangmu dalam sebuah agenda yang tak pernah absen dari tas yang selalu kubawa kemanapun aku pergi.

Kamu adalah laki-laki yang dibutuhkan oleh semua orang yang ada di dunia ini, sosokmu bisa berubah-ubah bagai bunglon...kadang kau menjadi ibu bagi adik-adikmu, kadang kau menjadi bapak bagi adik-adikmu, kadang kau menjadi kakak bagi teman-temanmu...bahkan kau bisa menjadi adik yang diidamkan teman-temanmu, lalu kau bisa bertransformasi menjadi seorang idola bagi semua orang...ini yang paling aku tidak suka dari sosokmu. Kenapa harus kamu yang jadi laki-laki hebat dimata semua orang? kenapa tidak hanya aku saja yang menganggapmu hebat?

Sedang aku? aku hanya seorang wanita yang kebetulan duduk disebelahmu saat pertama kali bibirmu mengucapkan kata sapa'an yang tertuju kepadaku, sepertinya kamu merasa kasihan melihat seorang wanita jarang tersenyum berwajah biasa ini duduk di dekatmu seorang diri tanpa satu temanpun. Kamu lantas mengenalkanku pada dunia yang lebih berwarna, dimana bersosialisasi adalah salah satu cara agar duniaku menjadi lebih berwarna. Dulu hidupku abu-abu, setelah mengenalmu...ada warna jingga, hijau tosca, dan biru muda...sebenarnya aku masih ingin menambah tone warna hidupku dengan warna merah cerah, kuning, hijau terang...dan aku berharap, kamu yang menambahkan warna-warna itu.

10 tahun kita saling mengenal, 10 tahun pula aku bergumul dengan perasaan ini. Aku terlihat sangat tenang dan biasa saja. Tapi seandainya kamu punya kemampuan untuk melihat apa yang ada di dalam sini...kamu akan melihat sesuatu yang sebentar lagi akan meledak seperti sebuah gunung yang berada dalam status waspada karena sebentar lagi akan meletus. Kamu selalu tersenyum menatapku, menimbulkan banyak percikan yang membuat gunung di dalam diriku menjadi semakin matang. Tapi yang aku tahu, memang kamu selalu tersenyum seperti itu kepada semua orang, perhatian perhatian kecilmu yang menimbulkan percikan itupun selalu kau bagi pada setiap orang yang mengenalmu. Aku semakin takut dan takut, dan aku malu dianggap wanita tidak tahu diri yang sangat percaya diri kalau perhatianmu itu hanya untukku.

Sampai detik ini masih kucatat semua tentang kamu, entah sampai kapan ini berakhir...lidahku terlalu kaku untuk mengatakan hal yang sejujurnya kepada kamu. Ingin rasanya menunggu lebih lama lagi hingga lidah ini menjadi lentur dan mampu berkata kepada kamu "Maukah kamu mewarnai hidupku?", tapi waktu untukku sangatlah singkat dan tidak bisa diajak kompromi.

Tanganku masih saja mencatat segala hal baru yang kudengar darimu...atau dari mulut orang lain tentang kegiatan-kegiatan yang sedang kamu jalani, mobilku masih saja terparkir di depan laboratorium saat kamu bertugas didalamnya. Aku masih saja memata-mataimu hingga detik ini. Kadang aku berharap agar kamu tiba-tiba datang ke hadapan aku dan bilang "Ijinkan aku mewarnai hidupmu...", tapi sepertinya itu terlalu tinggi untukku.

Aku masih menjadi mata-mata yang terus memataimu, entah sampai kapan akan begini...aku sangat menikmatinya...walaupun kini...ada seorang laki-laki lain yang meminta ijin kepadaku untuk mewarnai hidupku selamanya...dan telah kuanggukkan kepala kepadanya tanda setuju. Biarlah dia mewarnai hidupku dengan warna lain.....hanya kamu yang berhak mewarnai dengan warna merah cerah...kuning..dan hijau terang. Tidak ada yang bisa menggantikan..mu.


Hehehehe, bagus kan?? Tapi ini baru part1 dari the-girl's POV.

No comments:

Post a Comment