Viva Sahabat

Ada hari-hari yang berat,
ada hari-hari yang sukar,
ada hari-hari yang campur-aduk,
dan ada hari-hari yang tak pernah berakhir.
Tapi ketika keadaan menjadi berat,
saat kamu merasa berkecil hati,
ingatlah selalu kamu masih punya sahabat,
Aku....

Ashley Rice – “ Viva Sahabat”


Puisi di atas adalah isi dari sebuah pesan singkat yang dikirimkan oleh seorang teman yang sangat berarti buat saya. Seorang teman yang sampai kapan pun akan selalu dapat tempat spesial di hati saya. Seorang sahabat dari masa lalu saya yang indah. Seorang shrom dari masa sekolah rendah saya.

SMS itu dikirim tiga tahun lalu. Saat awal persimpangan jalan kami. Saat pada akhirnya takdir sang waktu menggoreskan jarak bernama Laut Jawa di antara kami. Saat sebelum saya berubah menjadi dingin dan rada cuek dengan jarak kami ini. Saya mungkin bukan tipe orang yang bisa menjaga hubungan yang berjarak. Ini kesalahan yang paling saya sesali. Padahal alasannya simpel - si M yang menguasai diri. Rasa Malas yang membuat saya benci untuk sekedar meluangkan waktu membalas pesan singkat dari teman itu -I'm not the texting type, you know.

Jadi beginilah sekarang, kami kadang masih saling bertukar cerita, lewat sebuah situs jejaring sosial. Meski tetap saja tidak intens seperti di masa lalu. Tapi saya tidak menyalahkannya -dan memang bukan salah dia, ini salah saya. Karena sebuah penyakit bernama M yang benar-benar mewabah dalam diri saya.

Saat ini, saya jadi merenungi. Bahwa manusia itu rapuh. Manusia terikat pada suatu batasan bernama jarak dan waktu. Bahwa jarak bisa membuat perasaan berubah. Bahwa waktu bisa memudarkan kenangan akan seseorang. Di satu sisi batasan ini juga menguntungkan -jarak dan waktu bisa mengobati luka dan sakit hati. Tapi pada kasus saya, jarak dan waktu lebih seperti pisau yang menorehkan luka baru dalam diri. Luka karena kehilangan seseorang yang teramat penting. Bukannya saya protes, saya tahu ini salah saya dan ini adalah konsekuensi yang saya dapat dari sebuah khilaf di masa silam.

Jadi apa pesan moral yang saya dapat? Sudah jelas, saya harus belajar untuk lebih menghargai apa yang sudah saya punyai. Bukannya melepaskannya begitu saja tanpa ada usaha untuk tetap mempertahankannya. Saya adalah manusia, dan saya tidak akan membiarkan kejadian sama terjadi untuk kesekian kalinya. Saya bukan keledai dan saya tidak akan jatuh kedua kali di lubang yang sama.


Dear friend, I know you're somewhere, out there

We're still in the same earth

We're still facing the same sky

Still watch the sun rises and fall from east to west

And, where ever you are

Just want you to know, that I missed our ol'days

and most important, I missed you ever since that day

Now the clock has ticked for three years

but Im still missing you

160810



No comments:

Post a Comment